Pluton Yunani
Halaman-halaman dalam kategori "Kelompok dewa Yunani"
Kategori ini memiliki 12 halaman, dari 12.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sejarah dan mitologi Yunani kuno, dewa-dewi Yunani menjadi sosok yang menarik dan penuh misteri. Mereka mengisi dunia mitologi Yunani dengan kekuatan, keindahan, dan kepribadian yang menakjubkan.
Kisah-kisah tentang dewa-dewi ini telah menjadi warisan budaya yang berharga dan terus menginspirasi generasi setelah generasi. Dewa dewi Yunani dikenal karena kekuatan luar biasa, keindahan yang memikat, dan interaksi mereka dengan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setiap dewa-dewi terdapat karakteristik dan kelebihan yang membuat mereka unik dan berbeda satu sama lain. Setiap dewa-dewi melambangkan aspek tertentu dalam kehidupan manusia dan alam semesta.
Berikut ini adalah profil beberapa dewa dan dewi terkenal dalam mitologi Yunani beserta kelebihan mereka dilansir dari berbagai sumber.
Patung Dewa Zeus. Shutterstock
Zeus adalah dewa paling kuat dan dianggap sebagai raja para dewa. Ia merupakan dewa langit dan petir. Zeus memiliki kekuasaan penuh atas dunia dewa dan manusia. Ia dikenal sebagai pelindung hukum, ketertiban, dan keadilan.
Hera adalah ratu para dewi dan merupakan istri dari Zeus. Ia adalah dewi perkawinan, kelahiran, dan keluarga. Kelebihan Hera terletak pada kekuatannya sebagai pelindung pernikahan dan keluarga. Ia dipuja sebagai lambang kesetiaan dan keibuan.
Poseidon adalah dewa laut dan gempa bumi. Ia memiliki kendali atas lautan dan semua makhluk di dalamnya. Kelebihan Poseidon terletak pada kekuatannya dalam mengendalikan ombak dan memberikan kesuburan kepada laut dan daratan.
Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, dan strategi. Ia dikenal sebagai pelindung kota Athena dan simbol kecerdasan serta strategi dalam pertempuran. Kelebihan Athena terletak pada kebijaksanaan dan kecerdikan dalam menghadapi situasi sulit.
Patung Dewa Apollo. Shutterstock
Apollo adalah dewa seni, musik, dan ilmu pengetahuan. Ia juga dewa matahari dan kebijaksanaan. Kelebihan Apollo terletak pada kemampuannya dalam seni musik, puisi, dan membawa cahaya ke dunia.
Artemis adalah dewi pemburu dan pelindung hewan liar. Ia juga dewi pelindung perempuan dan kelahiran. Kelebihan Artemis terletak pada kekuatannya dalam melindungi alam dan makhluk-makhluk di dalamnya.
Hermes adalah dewa perjalanan, dagang, dan pencuri. Ia merupakan pesuruh para dewa dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan dunia bawah. Kelebihan Hermes terletak pada kecepatan dan kelicikan dalam melakukan perjalanan serta sebagai pelindung para pelancong.
Aphrodite adalah dewi kecantikan, cinta, dan keindahan. Ia dianggap sebagai dewi tercantik di antara para dewi. Kelebihan Aphrodite terletak pada kekuatannya dalam mempengaruhi perasaan cinta dan keindahan di dunia.
Ares adalah dewa perang dan kekerasan. Ia merupakan dewa yang selalu bersemangat dalam peperangan. Kelebihan Ares terletak pada keberaniannya dalam pertempuran dan kemampuannya sebagai pelindung prajurit.
Itulah beberapa dewa dan dewi terkenal dalam mitologi Yunani beserta kelebihan masing-masing. Mereka memiliki peran yang penting dalam cerita-cerita mitologi Yunani dan mewakili berbagai aspek kehidupan manusia.
Dengan mengeksplorasi kisah-kisah dewa dewi Yunani yang populer, kita dapat memahami keajaiban dan kompleksitas dunia mitologi mereka. Kita akan menghayati kekuatan, keindahan, dan ketidaksempurnaan dewa-dewi ini serta betapa relevannya mereka dalam konteks budaya dan pemikiran manusia modern.
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Perseus adalah suami Andromeda dan merupakan pendiri kota Mikenai (atau Mikene) dan dinasti Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Perseus terkenal atas petualangannya dalam membunuh Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari monster Ketos. berikut adalah rangkaian petualangannya:
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ksi (Xi atau ξῖ; huruf besar Ξ; huruf kecil ξ) adalah huruf ke-14 dalam abjad Yunani. Huruf ini dalam bahasa Yunani Klasik melambangkan fonem /ks/.[1] Dalam sistem bilangan Yunani, nilainya adalah 60. Xi diturunkan dari huruf abjad Fenisia samekh .
Xi berbeda dengan huruf Khi, yang kemudian menjadi huruf abjad Latin X.
Baik dalam bahasa Yunani kuno klasik dan modern, huruf Ξ melambangkan bunyi [ks]. Dalam beberapa variasi lokal archaic alfabet Yunani, huruf ini tidak ada. Sebagai gantinya, terutama dalam kebanyakan dialek daratan utama Yunani dan Euboea, bunyi [ks] dilambangkan oleh Χ (yang dalam Yunani klasik adalah huruf Chi, yang digunakan untuk bunyi /kʰ/). Karena variasi alfabet Yunani ini digunakan di Italia, alfabet Latin meminjam Χ, bukannya Ξ, sebagai huruf Latin X.
Meskipun tidak ada turunan aksara Latin, Xi diadopsi ke dalam alfabet Kiril awal sebagai huruf "Ksi" (Ѯ, ѯ).
Huruf besar Ξ digunakan sebagai simbol untuk:
Huruf kecil ξ digunakan sebagai simbol untuk:
Karakter-karakter ini hanya digunakan sebagai simbol matematika. Teks Yunani stilis seharusnya dikodekan dengan huruf Yunani biasa, dengan markup dan formatting untuk menunjukkan text style.
Pengetahuan mengenai agama pada Zaman Perunggu amat sangat sedikit. Terlepas dari beberapa rujukan, tulisan, dan lembaran tanah liat Linear B, informasi yang ada membuat kita hanya bisa berspekulasi. Sehingga sebagian besar informasi kita letahui dari bukti-bukti arkeologis, seperti misalnya patung, arca, miniatur, dan lukisan dinding. Bahkan dengan semua prasasti ini, kita masih belum bisa sepenuhnya mengungkap mengenai para dewa yang disembah pada masa itu.
Di kota Knossos, Faistos, dan Malllia, terdapat istana-istana yang tak disertai kuil umum. Tempat ibadahnya sangat kecil, sehingga memunculkan dugaan bahwa ritual keagamaan dilakukan di luar ruangan. Dalam tempat suci tersebut terdapat altar keci tempat tersimpannya patung-patung dewa. Hal ini berlawanan dengan Periode Klasik, ketika banyak bermunculan kuil besar.
Yang jelas adalah bahwa pada Peradaban Minoa (2000-1400 SM) di Kreta dan pulau-pulau di sekitarnya (Kyklad), masyarakatnya lebih menyembah dewi. Ada banyak sekali arca dan patung kecil dewi-dewi. Patung-patung itu dibuat dari kayu, batu, atau tanah liat. Ada dewi bumi, dewi ular, dan dewi binatang. Beberapa ahli percaya bahwa sebenarnya yang disembah oleh orang-orang Minoa hanyalah satu Dewi yang maha berkuasa. Teorinya adalah bahwa Dewi Agung tersebut memiliki banyak nama dan atribut. Dewi ular dan dewi bumi merupakan aspek yang berbeda dari dewi yang sama. Apakah teori ini benar atau tidak, itu sulit diketahui karena pada masa itu tidak ada tulisan yang menceritakan masalah keagamaan.
Sementara Peradaban Mykenai (1600-1050 SM) lebih menyembah dewa daripada dewi. Nama Poseidon ditemukan pada lemabran Lienar B yang ditemukan di pusat Mykenai. Nama Ares, Artemis, Athena, Hermes, Poseidon, Zeus, dan Dionysos, ditemukan dalam berbagai lembaran tanah liat yang berceceran. Meskipun begitu, tidak diketahui apakah nama-nama tersebut berkaitan dengan dewa-dewa dalam mitologi Yunani yang kita ketahui.
Bangsa Yunani Hellen tiba setelah Invasi Doria, dan mereka menganut agama patriarki (lelaki sebagai pemimpin), sehingga mereka menyembah Zeus sebagai dewa utama. Dalam kepercayaan mereka, Zeus adalah pemimpin semua dewa dan manusia, sekaligus sebagai dewa terpenting. Akibatnya, pada periode ini, para dewi bumi dan kesuburan dari Zaman Perunggu mulai berkurang pemujaannya dan tergantikan oleh Zeus.
Tak seperti agama Yahudi, Nasrani, atau Islam, agama Yunani tak memiliki kitab suci. Agama Yunani sebagian besar ditemukan dalam mitologi Yunani, bukan dalam suatu kitab seperti halnya Al-Qur'an. Salah satu risalah yeng menceritakan mitologi Yunani adalah Himne Homeros, yang disusun pada abad ketujuh-keenam SM, dan beberapa syair Orfeus yang tercecer dari abad keenam SM. Dan karya-karya tersebut menjelaskan tentang kisah-kisah para dewa, alih-alih cara beribadah atau ritual keagamaan.
Ada banyak tardisi dan festival di Yunani, namun itu berbeda-beda di tiap kota. Festival di Attika dan Boiotia terdokumenatsikan secara lebih baik daripada kota-kota lainnya. Banyak kegiatan yang terjadi dalam festival, antara lain ritual pengorbanan, puasa, pawai, dan kontes musik dan atletik.
Dalam suatu festival, biasanya ritual pengorbanan dipimpin oleh penguasa atau bangsawan, bukan oleh pendeta. Sementara pendeta bertugas mengurus kuil atau tempat suci. Namun semua bisa memberikan persembahan pada dewa.
Kuil-kuil Yunani merupakan prasasti penting mengenai agama Yunani kuno. Sumber paling berharga mengenai kuil dan temmpat suci ditulis oleh Pausanias, seorang geografer Yunani. Pausanias juga kadang menggabungkan informasi mengenai situs-situs keagamaan dengan mitos lokal.
Pada masa Zaman Besi, beberapa kelompok pemujaan baru, mulai bermunculan. Kelompok-kelompok ini didirikan oleh orang-orang yang tidak puas dengan agama konvensional. Kelompok-kelompok ini mengembangkan kepercayaan, pengajaran, dan ritual mereka sendiri. Hanya anggota kelompok tersebut yang mengetahui ritual kelompok masing-masing, yang dirahasiakan secara ketat dan tidak diberitahukan kepada sembarang orang. kelompok pemujaan ini disebut Agama Misteri. Salah satu kelompok yang terkenal adalah Misteri Eleusis.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
5 subkategori di kategori ini ditampilkan berikut ini. Terdapat 5 subkategori seluruhnya dalam kategori ini.